Terima kasih diriku 4 Tahun ini

Assalamualaikum, warahmatullah wabarakatuh

Kalau tidak dipikirkan rasanya waktu itu begitu cepat berlalu ya.. Serasa dulu hanya seorang mahasiswa baru yang berniat untuk keluar dan pergi untuk menempuh pendidikan hingga merelakan kampung halaman, sekarang udah lulus dan sedang berjuang melanjutkan pendidikan lagi ✨.  Tidak terasa begitu banyak hal dan pengalaman yang telah saya lalui, mulai dari duka, suka dan sesuatu yang tidak bisa saya jelaskan 😁. 

Tidak berkumpul dengan keluarga, awalnya terasa berat namun dengan prinsip yang saya pegang akhirnya saya belajar untuk mandiri sendiri, prinsip untuk belajar ditempat orang agar menambah pengalaman, kemampuan, dan juga berkembang. 

Sebelumnya terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda yang sudah berjuang hingga akhir ini. Sudah memberikan wadah dan bimbingan serta kasih sayangnya. Ayahanda dan ibunda juga pasti berat ditinggal sama saya. Saya merasakan itu, namun beliau selalu tersenyum seakan kesedihan itu tertutupi dengan senyum dari bibir beliau. Beliau sangan mendukung saya untuk berangkat keluar dari kampung halaman, saat berada di kota perantauan. Saya juga bersyukur banget masih ada orang-orang baik mengingatkan saya dan memberikan beberapa pesan kepada saya. Pernah ingat pesan bibi (tanta) yang didepok : "Ada tiga penyebab hal yang membuat diri berpisah dengan orangtua, yaitu (1) Merantau ke suatu tempat, (2) Menikah dengan pasangan, dan (3) Orangtua sudah tiada" sambil menyemangatin saya. Bibi yang di tangerang juga berpesan untuk tetap berhati-hati dan jaga diri, jangan neko-neko dan sudah banyak membantu saya karena ceroboh saya, terima kasih bibiku ❤️, sehat slalu om dan bibi.

Saat kuliah juga saya senang dan bisa menjalin tali silaturahim dengan teman-teman dari berbagai daerah. Masa-masa MPKMB yang begitu memoriable. Menjelang kuliah, mulai perlahan-lahan beradaptasi bersama Teman-teman sekelas. Pernah sekali keceplosan ngomong kecepatan sehingga saya membingungkan teman saya, perlahan membiasakan diri untuk memperlambat saat ngomong dan Alhamdulilah sekarang bisa mengikuti. 

Hal baru yang pernah saya rasakan ketika bisa belajar bahasa baru, yaitu bahasa Sunda. Agak tipis-tipis mirip dengan bahasa jawa namun ada juga yang berlawanan. Satu kata pertama bahasa sunda yaitu "Punten", "Mangga", sama "Tuang". Waktu praktikum juga, saya banyak sekali mengenal hewan ternak, awalnya dulu saya kira hewan ternak ayam itu cuma satu jenis tapi waktu belajar ternyata banyak juga 😁 dan juga bisa ketemu langsung sama sapi perah yang dulu pernah terlintas di acara stasiun televisi 😊.

Pendidikan juga disini fasilitasnya lengkap banget, jadi inget waktu praktikum SMA pelajaran biologi menggunakan 1 mikroskop  untuk 15 orang dalam kelas untuk  ngeliat dinding sel pada bawang merah. 🤭. 

Rasanya seru walaupun pasti ada rasa kerinduan bersama orang tua :D tapi harus tetap kuat. Untung saja ada teknologi namanya video call, alhamdulilah rindu tersebut berkurang dan terima kasih buat penyemangat yang ada disana walaupun perlahan waktu, Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat kita.. Aamiin 🙏🏽

Paling seru kalau pas kelas matkul dosennya berhalangan masuk, biasanya nongkrong di perpustakaan sambil baca buku dan berinternet ria dengan wifi kampus yang lumayan kencang, suasananya tenang dan sangat bersahabat saat membaca buku. Saya yang dari SD suka sekali membaca dan menulis hingga pernah kejadian orangtua sebenarnya punya biaya buat fotokopi buku, namun saya punya ide yang ga biasa yaitu menulis ulang dengan merangkum dibuku tulis saya. inget waktu itu, karena asik menulis saya lupa istrihat siang, tapi untungnya saya bawa bekal haha 😁 (mungkin pengalaman jaman dulu saya akan nulis di lain post ya hehe soalnya bakal banyak nostalgianya)

Pernah inget waktu Ibunda yang tercinta berkata "Nak kalau udah lulus mama ama bapak bakal datang ke bogor ya, adek semangat ya!", Pokoknya moodbooster banget apalagi kalau pas ujian selalu ngebayang wajah orangtua yang menungguku disana..

Setahun sebelum aku lulus, pendemi covid-19 ini muncul. Awalnya hanya beberapa negera namun perlahan menyebar keberbagai negara hingga seluruh Indonesia. Protokol kesehatan digerakkan hingga terjadilah lockdown dimana saat itu saya mau pulang dari praktik kerja lapang ke kosan saya di bogor. Hampir panik, namun Alhamdulillah saya bisa pulang kekosan tercinta.

Tibalah saat berbahagia ketika menjelang wisuda, ibunda dan ayahanda kutelpon melalui video call, dengan raut yang bahagia dan senang namun hanya bisa menatap di layar ponsel. Ayahanda dan ibunda tidak bisa hadir ke acara tersebut, saya memakluminya..

Seiring perjalanan saya tidak terpikir untuk diajak mengikuti projek salah satu senior saya di Kampus, ternyata sebagai tim media kesuksesan (awal pertama kali saya mengenal politik) dan Alhamdulilah saya bisa bermanfaat buat program studi yang telah saya tempuh sebagai asisten dosen dan tim media pengajar (terima kasih pak dan bu dosen), kemudian bergabung menjadi tim media disalah satu yayasan. Alhamdulillah 😊..

Banyak sekali pelajaran yang bisa saya dapatkan selama 4 tahun yang kulewatkan, terasa mulai beranjak dewasa dan menata rencana kedepan. Terima kasih Tuhan, engkau berikan saya kesehatan dan nafas kehidupan sampai detik ini. Saya hanya manusia biasa yang tak punya apa-apa dan berusaha serta beristiqomah menjadi lebih baik.

Semangat terus, walaupun kadang dunia ini penuh dengan  teka-teki bahkan sesuatu yang tidak diduga, namun perlahan tetap yakin saya bisa melewatinya dengan baik dan menggapai impian saya..

So.. Jangan berhenti bermimpi..
Dari Rizki yang sekarang, masih berjuang



Rizki Adi Saputra

Halo perkenalkan nama saya Rizki Adi Saputra, saya senang sekali menulis dan membaca.. Impian saya ingin menjadi seorang penulis yang handal dan menjadi seorang peternak sukses.. Saya suka banget dengan dunia koding seperti Game Maker, Sketchware dan lainnya.. Untuk karya - karya saya akan saya publikasi di blog saya. Selamat menikmati

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post